Bagaimana TM Membantu Saya Menjadi Penulis

Bagaimana TM Membantu Saya Menjadi Penulis

Oleh Dr. Norman Rosenthal, M.D. pada tanggal 27 April 2021

Saat saya tumbuh besar di Johannesburg, Afrika Selatan, saya memiliki beberapa ambisi. Saya ingin menjadi seorang psikiater, peneliti, dan penulis. Saya belajar di sekolah kedokteran di Afrika Selatan, kemudian pindah ke Amerika Serikat untuk belajar psikiatri di Universitas Columbia, New York. Akhirnya, saya melanjutkan ke beasiswa penelitian di Institut Kesehatan Mental Nasional (NIMH) di Bethesda, Maryland, dimana saya menghabiskan 20 tahun disitu. Seiring dengan penelitian saya, saya bertemu pasien dalam praktek pribadi saya. Salah satu pasien saya, seorang pemuda bernama Paul, berkata kepada saya, “Dokter, obat-obatan yang Anda berikan membantu menstabilkan saya, tetapi apa yang membuat saya benar-benar bahagia 90% adalah Meditasi Transendental. Anda benar-benar harus mempelajarinya.” Saya mengatakan kepadanya bahwa saya telah mempelajarinya saat menjadi mahasiswa kedokteran di Afrika Selatan tetapi saya tidak melanjutkannya. Dia terus bersikeras agar saya kembali ke latihan saya dan akhirnya saya menyerah pada kegigihannya.

Datanglah Bob Roth, direktur Yayasan David Lynch, yang menyegarkan kembali praktik TM saya dan kita telah menjadi teman dekat dan melakukan kolaborasi yang hebat. Saya mulai bermeditasi secara teratur dan segera mulai menuai manfaat awal dari latihan ini: saya merasa lebih tenang, dan kurang reaktif terhadap gangguan-gangguan kecil dalam kehidupan sehari-hari, dan bahkan gangguan yang besar. Ini adalah perubahan yang disambut baik dan sangat dihargai oleh orang lain. Misalnya, istri saya, menyimpulkannya dengan singkat ketika dia berkata, “Kamu telah menjadi orang yang benar-benar berbeda,” dan dari nada suaranya jelas bahwa perubahan itu adalah ke arah yang jauh lebih baik.

Setelah beberapa tahun berlatih teknik TM, perlahan-lahan saya mulai merasakan serangkaian perubahan yang lebih misterius mulai berkembang. Saya sering berada dalam “zona”, keadaan pikiran yang santai dimana pikiran mengarah ke arah yang lembut dan baru; dimana ide-ide tumbuh dan tumbuh seperti bunga dan mekar. Dunia menjadi tempat yang lebih ramah, lebih lembut dan lebih mendukung. Saya menyadari bahwa semua perubahan ini berasal dari diri saya sendiri, bukan dari orang lain, dan bahwa orang-orang merespon saya secara berbeda karena saya telah menjadi orang yang lebih baik. Satu-satunya hal yang dapat saya kaitkan dengan perubahan ini adalah latihan TM saya.

Saya pernah menjadi psikiater dan peneliti, tetapi bagaimana dengan ambisi ketiga saya: menjadi seorang penulis. Saya telah menulis satu buku di masa usia akhir 30-an tentang penelitian saya perihal Gangguan Afektif (Emosi) Musiman––Seasonal Affective Disorder (SAD) dan pengobatannya melalui terapi cahaya, hasil dari pekerjaan saya bertahun-tahun di NIMH yang berhasil. Setelahnya beberapa buku menyusul, masing-masing memiliki keunggulannya sendiri, tetapi tidak ada yang menjadi sangat sukses. Lebih dari 20 tahun berlalu sampai akhirnya saya bisa menulis dengan cara yang lebih memuaskan saya dan pembaca saya.

Suatu hari ketika Bob dan saya sedang berjalan-jalan di sekitar lingkungan, dia mengatakan kepada saya bahwa seorang teman editornya telah mendekatinya tentang sebuah buku baru tentang teknik Meditasi Transendental. Tidak ada buku tentang subjek tersebut yang ditulis dalam waktu lama dan sang editor berpikir bahwa sekarang adalah waktunya. Bagaimana jika kamu melakukan proyek tersebut? tanya Bob. Ide itu tidak hanya menarik bagi saya, tetapi saya merasa bahwa perubahan tertentu telah terjadi dalam pikiran saya yang memungkinkan saya untuk fokus pada proyek sebesar ini. Bob membantu saya dalam setiap langkah untuk menulis buku yang saya beri judul Transcendence: Healing and Transformation Through Transcendental Meditation (Transenden: Penyembuhan dan Transformasi Melalui Meditasi Transendental). Saya merasa seolah-olah itu adalah buku terbaik yang saya tulis sejak Winter Blues sekitar 30 tahun sebelumnya. Dan kemudian itu menjadi buku terlaris versi New York Times.

Pengaruh pembentukan pikiran saya melalui teknik TM terus berlanjut dan saya akhirnya merasa mampu menulis beberapa cerita yang saya kumpulkan dari kehidupan saya sendiri dan orang-orang yang saya temui. Sebuah tema pengorganisasian muncul dari cerita-cerita itu: bahwa kita belajar dan tumbuh paling banyak ketika ada hal yang salah terjadi dan ketika kita menghadapi kemunduran dan rintangan. Saya memberi judul buku dari hasil peristiwa-peristiwa itu The Gift of Adversity: The Unexpected Benefits of Life’s Difficulties, Setbacks and Imperfections (Hadiah dari Kemalangan: Manfaat Tak Terduga dari Kesulitan, Kemunduran, dan Ketidaksempurnaan Hidup). Buku itu juga sangat laku dan yang lebih penting, berdampak pada kehidupan orang-orang.

Hutang saya pada teknik TM dalam membantu saya menulis kedua buku ini tidak saya lupakan. Saya menyadari bahwa itu adalah hasil dari apa yang disebut dengan kesadaran kosmik––proses halus dimana pengalaman yang terjadi selama meditasi secara perlahan-lahan muncul dalam kesadaran normal kita. Seperti air mengalir yang melintasi batu-batu tajam di dasar sungai, menghaluskannya menjadi kerikil bulat dengan kontur yang menarik, perubahan kesadaran ini membantu dalam pikiran saya menciptakan bentuk dan kontur yang memungkinkan saya untuk menulis dua buku ini. Apakah itu sendiri bisa menjadi topik yang sangat bagus untuk buku ketiga dalam seri ini? Saya bertanya pada diri sendiri. Hasilnya adalah Super Mind: How to Boost Performance and Live a Richer and Happier Life through Transcendental Meditation (Pikiran Super: Bagaimana Meningkatkan Kinerja dan Menjalani Hidup yang Lebih Kaya dan Lebih Bahagia melalui Meditasi Transendental). Untuk buku ini, saya melakukan penelitian terhadap lebih dari 600 praktisi TM yang berpengalaman dan menemukan bahwa kualitas dari apa yang saya sebut dengan Pikiran Super meningkat seiring dengan durasi dan frekuensi latihan meditasi. Dengan kata lain, semakin lama dan lebih teratur Anda berlatih teknik TM, semakin mengesankan pula efeknya baik dari segi kualitas hidup dan produktivitas (faktor lain dianggap sama).

Hal itu membawa kita ke masa sekarang, dan hadiah terbaru dari latihan TM saya: yaitu buku lainnya. Saya telah menyukai puisi sepanjang hidup saya dan menemukannya sebagai sumber kegembiraan dan penghiburan–manfaat-manfaat yang saya bagikan dengan para pasien yang saya anggap menyukai puisi. Selama bertahun-tahun, saya berharap bahwa suatu hari nanti saya dapat menulis buku tentang topik ini sehingga saya dapat berbagi sumber penghiburan dan kegembiraan ini dengan orang-orang di luar kerja praktek saya sendiri. Itu semua karena latihan TM saya yang berkelanjutan, saya dapat mengumpulkan elemen-elemen yang diperlukan untuk menulis Poetry Rx: How 50 Inspiring Poems Can Heal and Bring Joy to Your Life (Puisi Rx: Bagaimana 50 Puisi Inspiratif Dapat Menyembuhkan dan Membawa Sukacita dalam Hidup Anda), yang sekarang ini hampir diterbitkan.

1 Komentar
  • best seo agency in london

    23 September 2022 - 20:24

    %%

WhatsApp